Gambar Sampul PPKn · BAB 3 DAMPAK GLOBALISASI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
PPKn · BAB 3 DAMPAK GLOBALISASI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
Sugeng, dkk

24/08/2021 14:13:10

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

69

DAMPAK GLOBALISASI DALAM

KEHIDUPAN BERMASYARAKAT,

BERBANGSA, DAN BERNEGARA

Era globalisasi dewasa ini sudah menjadi kenyataan yang harus dihadapi

oleh setiap bangsa dan negara, tidak terkecuali Indonesia. Proses interaksi dan

saling pengaruh-mempengaruhi, bahkan pergesekan kepentingan antar-bangsa

terjadi dengan cepat dan mencakup masalah yang semakin kompleks. Batas-

batas teritorial negara tidak lagi menjadi pembatas bagi kepentingan masing-

masing bangsa dan negara. Di bidang ekonomi terjadi persaingan yang semakin

ketat, sehingga semakin mempersulit posisi negara-negara miskin. Sementara

itu dalam bidang politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan terjadi pula

pergeseran nilai. Misalnya, globalisasi di bidang politik tampak, bahwa de-

mokrasi dan HAM telah dijadikan oleh dunia internasional untuk menentukan

apakah negara tersebut dinilai sebagai negara beradab atau bukan?

Sebelum dilanjutkan cermati peta konsep dibawah ini!

Peta Konsep

Pengertian dan Pentingnya Globalisasi

bagi Indonesia

Politik Luar Negeri dalam Hubungan

Internasional di Era Global

Peranan Indonesia dalam Percaturan

Internasional

Dampak Globalisasi

Dalam Kehidupan Ber-

masyarakat, Berbangsa,

dan Bernegara

Bab

Kata Kunci :

Globalisasi, Dampak Globalisasi dan Politik Luar Negeri RI

3

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

70

Setiap bangsa di dunia dewasa ini tidak dapat terlepas

satu dengan yang lain. Oleh karena itu satu sama lain ha-

rus melakukan kerjasama guna mencapai tujuan bangsa

tersebut. Globalisasi merupakan salah satu hal yang harus

dihadapi oleh berbagai macam bangsa yang ada di dunia.

Pada bab III ini kalian diajak untuk mengkaji berbagai

materi globalisasi, sehingga kalian dapat : menjelaskan

pengertian dan pentingnya globalisasi; mendeskripsikan

politik luar negeri dalam hubungan internasional di era

global; mendeskripsikan dampak globalisasi terhadap ke-

hidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; dan

menampilkan peran serta dalam berbagai aktivitas untuk

mewujudkan prestasi diri sesuai kemampuan demi keung-

gulan bangsa.

A. PENGERTIAN DAN PENTINGNYA GLOBALISASI BAGI

INDONESIA

l. Pengertian Globalisas

i

Sebelum mengungkapkan pengertian global-

isasi, cobalah kalian mengamati segala sesuatu

yang ada di sekitar kalian. Kalian pasti akan

menemukan banyak hal. Kalian menemukan

banyak orang yang sudah menggunakan telepon

genggam, atau bahkan kalian sendiri sudah me-

megang telepon genggam

(handphone)

.

Cobalah kalian datang ke pasar swa-

layan, bahkan di penjual buah di pinggir jalan.

Anda akan menemukan berbagai macam buah-

buahan dari luar negeri. Misalnya ada apel

merah dari Washington, anggur merah, keleng-

keng, buah pir Cina, pisang Cavendish. Kalau

kalian perhatikan sebagian besar semua itu

didatangkan dari negara lain. Belum lagi kalau

diperhatikan berbagai jenis makanan, kalian akan men-

emukan

California Fried Chicken, Kentucky Fried Chicken,

Mc Donald’s, dan Pizza Hut

. Itu semua baru sekedar sedikit

contoh yang dapat diungkap.

Gambar 1

Handphone Sumber :

www.complains.sg

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

71

Jenis-jenis makanan itu bukan makanan khas

Indonesia, namun merupakan jenis makanan yang datang

dari negara lain. Masih banyak contoh lain yang kalian

dapat mencari dan menemukannya. Pertanyaan yang

kemudian muncul adalah, apa arti semua itu ?

Jika kita telusuri lebih jauh, semua gejala tersebut

sesungguhnya menunjukkan bahwa masyarakat tempat

kita hidup tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kehidu-

pan masyarakat kita yang lebih luas dan besar, yaitu ma-

syarakat dunia. Dari gambaran yang berkenaan dengan

alat komunikasi telepon genggam, buah-buahan maupun

berbagai jenis makanan tersebut, menandakan, bahwa

sesungguhnya kita tidak dapat melepaskan diri dari

keterikatan dengan bangsa atau negara lain. Beredarnya

berbagai produk suatu negara di negara lain menandakan,

bahwa antara negara satu dengan negara lain di dunia ini

berada dalam saling dan saling ketergantungan.

Selanjutnya perhatikan gambar di samping!

Cobalah cermati, gambar apakah itu?

Jawaban kalian pasti benar, yaitu

gambar bola dunia, atau

globe

. Pada nasa

kini apa yang terjadi di bagian lain dari

belahan dunia ini akan dengan mudah

dapat diketahui oleh negara yang ada

di belahan dunia lainnya. Apa yang

dihasilkan oleh suatu negara akan

dengan mudah sampai di negara lain.

Semua karena adanya satelit komunikasi

dengan melalui

teleconference, hand phone

dan

internet serta adanya alat transportasi yang cepat

yaitu pesawat udara. Semua itu merupakan beberapa

faktor yang mempercepat terjadinya globalisasi. Dari

berbagai gambaran di muka kalian dapat merumuskan,

apa yang dimaksud dengan globalisasi.

Untuk mencocokkan apakah rumusan kalian benar

atau kurang benar, kajilah beberapa pengertian mengenai

globalisasi berikut ini.

Gambar 2

Globe. Sumber:

www.google.

earth.com

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

72

a. Globaliasi dapat diartikan sebagai proses masuknya ke

ruang lingkup dunia.

b. Globalisasi adalah sebuah perubahan sosial, berupa

bertambahnya keterkaitan di antara dan elemen-

elemennya yang terjadi akibat dan perkembangan

teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang

memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi interna-

sional.

c. Globalisasi adalah proses, di mana berbagai peristiwa,

keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu

dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai

individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.

d. Globalisasi adalah proses meningkatnya aliran barang,

jasa, uang dan gagasan melintasi batas-batas negara.

e. Globalisasi adalah proses di mana perdagangan, in-

formasi dan budaya semakin bergerak melintasi batas

negara.

f. Globalisasi adalah meningkatnya saling keterkaitan

di antara berbagai belahan dunia melalui terciptanya

proses ekonomi, lingkungan, politik, dan pertukaran

kebudayaan.

g. Globalisasi merupakan gerakan menuju terciptanya

pasar atau kebijakan yang melintasi batas nasional.

Gambar 3

Presiden SBY saat berteleconfer-

ence dan dialog dengan para pimred

Jawa Pos Grup yang berada di Cina,

dan Presiden SBY di Hotel Shangrila

Surabaya, hari Senin (3/9) malam.

(foto: abror/presidensby.info)

Sumber : www.jawapos.co.id

Kerja Individual

Buatlah rumusan menurut kalimat kalian mengenai pengertian globalisasi.

Serahkan hasilnya pada guru.

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

73

Sartono Kartodirjo berpendapat bahwa proses

globalisasi sebenarnya merupakan gejala sejarah yang

telah ada sejak jaman prasejarah. Beberapa contoh antara

lain bangsa-bangsa dari Asia ke Eropa, ke Amerika, dari

Asia ke Nusantara, dan lain-lain. Berdasarkan tinjauan

sejarah, Indonesia sebenarnya telah lama mengalami

proses globalisasi.

Peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia yang

meningkatkan proses globalisasi

antara lain adalah:

a. Ekspansi Eropa dengan

navigasi dan perdaga-

ngan.

b. Revolusi industri yang

mendorong pencarian

pasaran hasil industri.

c. Pertumbuhan kolonial-

isme dan imperialisme.

d. Pertumbuhan kapitalisme.

e. Pada masa pasca Perang Dunia II meningkatlah teleko-

munikasi serta transportasi mesin jet.

Kalian pasti juga sudah tahu sekarang ini globalisasi

berkembang dalam skala yang luas, dan dipercepat oleh

mengalirnya arus informasi secara bebas.

2. Pentingnya Globalisasi bagi Indonesia

Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti

tidak dapat dan tidak akan mengisolasi diri dari pergaulan

internasional. Andaikata isolasi diri itu terjadi, sudah

dapat dipastikan Indonesia tidak akan mampu memenuhi

kebutuhannya sendiri. Ini artinya apa? Artinya tidak lain

bahwa di dalam hubungan internasional terjadi apa yang

dinamakan saling hubungan dan saling ketergantungan

antara negara satu dengan negara lainnya.

Globalisasi memang sering digambarkan sebagai

sebuah gejala ekonomi, yang ditandai dengan munculnya

banyak perusahaan multinasional, yang beroperasi melin-

Gambar 4

Kemajuan Dunia

Dirgantara Pasca PD

II. Sumber : Dokumen

Pribadi

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

74

Gambar 5

Kondisi salah satu

gedung sekolah di

Bantul akibat gempa

bumi yang meng-

guncang di Yogya ,

Bantul, Klaten dan

sekitarnya pada

tanggal 27 Mei 2006

Sumber :

www.detik.com

tasi batas-batas wilayah negara. Hal ini mempengaruhi

proses produksi dan penyebaran tenaga kerja internasio-

nal. Namun sesungguhnya lebih luas dari itu. Sebab selain

bidang ekonomi, juga menyangkut bidang politik, sosial

dan budaya. Semua bidang itu digerakkan oleh perkem-

bangan informasi dan teknologi komunikasi yang telah

mampu meningkatkan kecepatan dan lingkup hubungan

antar manusia di seluruh penjuru dunia.

Contoh yang masih sangat aktual adalah, apa yang

beberapa waktu yang lalu terjadi di Yogyakarta, tepatnya

peristiwa tanggal 27 Mei 2006, yaitu gempa bumi. Dalam

waktu sekejap, apa yang terjadi di Yogyakarta tersebut

langsung dapat diketahui oleh hampir seluruh manusia

yang ada di dunia ini. Contoh lain adalah

perebutan piala dunia sepakbola atau

cabang olahraga yang lain. Hampir semua

mata orang sedunia dapat menyaksikan

pertandingan tersebut tanpa harus datang

ke negara penyelenggara.

Dari beberapa contoh ini kita tahu

bahwa globalisasi sesungguhnya telah

merambah ke segenap bidang kehidupan

kita.

3. Apa arti pentingnya globalisasi bagi Indonesia?

Globalisasi memiliki arti penting bagi bangsa

Indonesia yang sedang membangun yaitu dengan

mengambil manfaat dari kemajuan-kemajuan yang telah

dicapai oleh bangsa atau negara lain, untuk diterapkan

di Indonesia. Sudah barang tentu tidak semua kemajuan

yang dialami bangsa lain akan kita ambil atau kita tiru

begitu saja. Indonesia seharusnya hanya akan mengambil

kemajuan dari sisi positifnya saja, baik itu kemajuan di

bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, maupun teknologi.

Untuk itu nilai-nilai Pancasila harus kita gunakan sebagai

penyaring dari nilai yang diambil, karena nilai-nilai

Pancasila sesuai dengan situasi dan kondisi dari bangsa

Indonesia. Pancasila bersumber dari agama dan adat

istiadat yang digali dari bumi Indonesia.

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

75

Jika mengambil suatu hal atau barang yang

berasal dari luar negeri, tetapi tidak sesuai dengan nilai-

nilai Pancasila, maka yang terjadi adalah kaburnya jati

diri bangsa Indonesia. Sesuatu yang moderen memang

diperlukan tetapi tidak boleh menghilangkan nilai-nilai

yang sudah berakar dalam diri bangsa Indonesia.

B. POLITIK LUAR NEGERI DALAM HUBUNGAN

INTERNASIONAL DI ERA GLOBAL

1. Arti Politik Luar Negeri

Tahukah kalian, apakah yang hendak diperjuangkan

atau dipertahankan oleh suatu negara dalam forum inter-

nasional? Jawabannya tidak lain adalah kepentingan na-

sional. Sebagai contoh pengiriman Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar negeri. Pengir-

iman mereka adalah dalam rangka mengurangi pengang-

guran dan menghasilkan devisa bagi Indonesia. Untuk itu

dalam rangka mewujudkan kepentingan nasional harus

ada kerjasama dengan Negara tetangga atau Negara di-

mana para TKI dan TKW dikirimkan. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa kepentingan nasional merupakan kunci

dalam politik luar negeri.

Apakah politik luar negeri itu? Secara sederhana

politik luar negeri diartikan sebagai skema atau pola dari

cara dan tujuan secara terbuka dan tersembunyi dalam

aksi negara tertentu berhadapan dengan negara lain atau

Mari Diskusi

Diskusikan dalam kelompok kalian hal-hal berikut ini :

Carilah kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tetangga kita

maupun negara-negara maju di bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Teknologi,

dan Hankam

Dari contoh-contoh tersebut, coba klasi

fi

kasikan, mana yang perlu diambil atau

ditiru oleh bangsa Indonesia? Mana yang tidak perlu ditiru oleh bangsa Indonesia?

Agar wawasan kalian menjadi semakin luas, hasil diskusi kelompok tersebut

bawalah ke dalam diskusi kelas. Salah satu dari kelompok yang ada yang

mempresentasikan dalam diskusi kelas tersebut, sementara kelompok yang lainnya

menanggapi hasil diskusi kelompok yang presentasi itu. Hasil diskusi kelas ini berarti

merupakan hasil pemikiran bersama kelas kalian.

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

76

sekelompok negara lain. Politik luar negeri merupakan

perpaduan dari tujuan atau kepentingan nasional dengan

power

dan kapabilitas (kemampuan).

Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang

digunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan

negara-negara lain. Dalam arti luas, politik luar negeri

adalah pola perilaku yang digunakan oleh suatu negara

dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Politik

luar negeri berhubungan dengan proses pembuatan

keputusan untuk mengikuti pilihan jalan tertentu.

Menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik

Luar Negeri Republik Indonesia (1984-1988), politik luar

negeri diartikan sebagai “suatu kebijaksanaan yang

diambil oleh pemerintah dalam rangka hubungannya

dengan dunia internasional dalam usaha untuk mencapai

tujuan nasional”. Melalui politik luar negeri, pemerintah

memproyeksikan kepentingan nasionalnya ke dalam

masyarakat antar bangsa”.

Dari uraian di muka sesungguhnya dapat diketahui

bahwa tujuan politik luar negeri adalah untuk mewujudkan

kepentingan nasional. Tujuan tersebut memuat gambaran

mengenai keadaan negara dimasa mendatang serta kondisi

masa depan yang diinginkan.

Pelaksanaan politik luar negeri diawali oleh penetapan

kebijaksanaan dan keputusan dengan mempertimbangkan

hal-hal yang didasarkan pada faktor-faktor nasional

sebagai faktor internal serta faktor-faktor internasional

sebagai faktor eksternal.

2. Politik Luar Negeri Republik Indonesia

a. Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan politik luar negeri Re-

publik Indonesia tergambarkan secara jelas di dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea I dan

alinea IV. Alinea I menyatakan bahwa .... kemerdekaan

ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka pen-

jajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak

sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

77

Selanjutnya pada alinea IV dinyatakan bahwa .... dan

ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan ke-

merdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial .....

Dari dua kutipan di atas, jelaslah bahwa politik

luar negeri RI mempunyai landasan atau dasar hukum

yang sangat kuat, karena diatur di dalam Pembukaan

UUD 1945.

b. Sejarah Kelahiran Politik Luar Negeri Republik

Indonesia yang Bebas Aktif

Peristiwa internasional

yang terjadi meletusnya Perang

Dunia II pada tahun 1939,

antara dua blok kekuatan.

Kedua blok tersebut adalah

negara-negara Poros dengan

negara-negara Sekutu. Pada

awal peperangan kemenangan

selalu diraih oleh pihak

negara-negara Poros. Bagian

dari Perang Dunia II ini

yang terjadi di Asia dikenal dengan sebutan Perang

Asia Timur Raya atau Perang Pasi

fi

k. Pada awalnya

kemenangan Perang Asia Timur Raya ini ada di

fi

hak

Jepang, sehingga dalam waktu yang sangat singkat

Jepang dapat menguasai hampir seluruh wilayah Asia

Tenggara, termasuk Indonesia.

Angkatan perang Amerika Serikat di bawah

komando Jenderal Mc. Arthur dan Laksamana Chester

Nimitz berhasil menggulung angkatan perang Jepang;

sedangkan Laksamana Lord Louis Mountbatten

menyerbu Birma dari Barat, dan Asia Tenggara. Dari

Saipan dan Okinawa, angkatan udara Amerika Serikat

membom kota-kota di Jepang. Pada tanggal 6 Agustus

1945 bom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima,

sedangkan bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki

tanggal 9 Agustus 1945. Di antara kedua peristiwa

pemboman tersebut Uni Soviet menyatakan perang

terhadap Jepang, yaitu pada tanggal 8 Agustus 1945,

akhirnya Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945

Gambar 6

Suasana Perang PD II

Sumber :

oentoeku.multiple.com

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

78

menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Berakhirlah Perang Asia Timur Raya.

Dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu, di

Indonesia terjadi kekosongan kekuasan. Kesempatan

ini digunakan oleh para pemimpin bangsa Indonesia

untuk mempersiapkan lebih matang kemerdekaannya.

Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia

menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka.

Sejak saat itu muncullah dua kekuatan raksasa

dunia, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Kedua kekuatan raksasa tersebut sering terjadi

perselisihan pendapat. Perselisihan tersebut menca-

pai puncaknya setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Perkembangan hubungan kedua negara raksasa yang

mewakili kedua blok yang ada dalam masa pasca per-

ang dikenal dengan nama Perang Dingin.

Pembagian dunia yang seolah-olah hanya terdiri

atas dua blok tersebut, masing-masing menuntut agar

semua negara yang ada di dunia menjatuhkan pilihan-

nya kepada salah satu blok. Pilihan itu adalah demikian

ketatnya, sehingga sikap tidak pro sudah dianggap anti,

sedangkan sikap netral dikutuk.

Bagi pemerintah Indonesia pada awal ke-

merdekaan, menghadapi keadaan seperti itu masih

dengan keraguan. Meskipun amanat alinea I dan aline

IV Pembukaan UUD 1945 cukup jelas, namun karena

keadaan yang belum memungkinkan, maka belum

mempunyai sikap yang tegas.

Perkembangan selanjutnya, Pemerintah Republik

Indonesia menghadapi berbagai kesulitan. Perundingan

dengan Pemerintah Belanda yang dihadiri oleh Komisi

Tiga Negara (KTN) dari PBB terputus, karena Belanda

Kerja Individual

Cobalah kalian cari dari berbagai buku sumber maupun kamus yang ada mengenai

pengertian Perang Dingin, secara individu

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

79

menolak usul Critchly - Dubois; sementara oposisi dari

Front Demokrasi Rakyat (FDR) - PKI yang dipimpin

oleh Muso semakin menghebat. FDR-PKI mengusulkan,

agar dalam meyikapi pertentangan antara Amerika

Serikat dengan Uni Soviet tersebut pihak Pemerintah RI

memihak kepada Uni Soviet.

Untuk menanggapi sikap FDR-PKI tersebut

maka Wakil Presiden Mohammad Hatta yang waktu

itu memimpin Kabinet Presidensiil dalam memberikan

keterangannya di depan Badan Pekerja Komite Nasi-

onal Indonesia Pusat

(BP-KNIP) tanggal

2 September 1948

mengemukakan per-

nyataan yang meru-

pakan penjelasan per-

tama tentang politik

luar negeri Republik

Indonesia, yaitu

“Politik Bebas Aktif”.

Mohammad Hatta

mengemukakan : ...... mestikah kita bangsa Indonesia,

yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan neg-

ara kita, hanya harus memilih antara pro Rusia atau

Pro Amerika? Apakah tak ada pendirian yang harus kita

ambil dalam mengejar cita-cita kita? Pemerintah ber-

pendapat bahwa pendirian yang harus kita ambil ialah

supaya kita jangan menjadi objek dalam pertarungan

politik internasional, melainkan kita harus tetap men-

jadi subjek yang menentukan sikap kita sendiri, berhak

memperjuangkan tujuan kita sendiri, yaitu Indonesia

merdeka seluruhnya.

Selanjutnya Mohammad Hatta mengemukakan

“.... Perjuangan kita harus diperjuangkan di atas dasar

semboyan kita yang lama : Percaya akan diri sendiri dan

berjuang atas kesanggupan kita sendiri. Ini tidak berar-

ti bahwa kita tidak akan mengambil keuntungan dari

pergolakan politik internasional. Memang tiap-tiap poli-

tik untuk mencapai kedudukan negara yang kuat ialah

Bung Hatta sedang

mendampingi Bung

Karno dalam suatu

kegiatan. Sumber :

Buku 30 Tahun Indo-

nesia Merdeka

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

80

mempergunakan pertentangan internasional yang ada

itu untuk mencapai tujuan nasional. Belanda berbuat

begitu, ya segala bangsa sebenarnya berbuat semacam

itu, apa sebab kita tidak akan melakukannya? Tiap-tiap

orang di antara kita tentu ada mempunyai simpati ter-

hadap golongan ini atau golongan itu, akan tetapi per-

juangan bangsa tidak bisa dipecah dengan menuruti

simpati saja, tetapi hendaknya didasarkan kepada re-

alitas, kepada kepentingan negara kita setiap waktu.”

“.... Jika perjuangan ini ditinjau dari jurusan

komunisme, memang benar pendirian bahwa segala-

galanya didasarkan kepada politik Soviet Rusia. Bagi

seorang komunis, Soviet Rusia adalah modal untuk

mencapai segala cita-citanya, karena dengan Soviet

Rusia bangun atau jatuhnya perjuangan komunisme.

Tidak demikian pendirian seorang nasionalis,

sekalipun pandangan kemasyarakatannya berdasarkan

sosialisme. Dari jurusan politik nasional kemerdekaan

itulah yang terutama, sehingga segala tujuan

dibulatkan kepada perjuangan mencapai kemerdekaan.

Perhitungan yang terutama ialah, betapa aku akan

mencapai kemerdekaan bangsaku selekas-lekasnya,

dan dengan sendirinya perjuangannya itu mengambil

dasar lain daripada perjuangan yang dianjurkan oleh

seorang komunis. Kemerdekaan nasional terutama,

siasat perjuangan disesuaikan dengan keadaaan. Oleh

karena itu tidak dengan sendirinya ia memilih antara

dua aliran yang bertentangan. Betapa juga besar

simpatinya kepada aliran yang lebih dekat padanya, ia

tetap memilih langkah sendiri dalam menghadapi soal-

soal kemerdekaan.

Sebagai bangsa yang baru kita mempunyai

banyak kelemahan dibandingkan dengan dua raksasa,

Amerika Serikat dan Soviet Rusia, menurut anggapan

pemerintah kita harus tetap mendasarkan perjuangan

kita dengan adagium: ”percaya kepada diri dan berjuang

atas tenaga dan kesanggupan yang ada pada kita”.

Keterangan Wakil Presiden dihadapan sidang BP-

KNIP sama sekali tidak menyebutkan atau menggunakan

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

81

kata-kata politik bebas aktif. Namun makna bebas aktif

dapat disimak dari judul keterangannya “Mendayung

diantara Dua Karang “ yang artinya tidak lain dari

politik bebas aktif. Mendayung sama artinya dengan

upaya (aktif), dan “diantara dua karang” adalah tidak

terikat oleh dua kekuatan adikuasa yang ada (bebas).

Mari Diskusi

Bentuklah kelas kalian menjadi kelompok-kelompok.

Tugas kalian adalah mendiskusikan dalam kelompok hal berikut ini : Apa yang

melatarbelakangi Bung Hatta menyampaikan keterangan di depan BP-KNIP tanggal 2

September l948 dengan judul “Mendayung di antara Dua Karang”?

Politik luar negeri yang bebas

dan aktif sebagaima-

na telah dicanangkan oleh Mohammad Hatta dalam

perjalanan sejarah bangsa Indonesia terus mengalami

perkembangan, yaitu Kabinet Natsir pada bulan Sep-

tember 1950 memberi keterangan di depan Parlemen,

dengan meninjau politik luar negeri dari segi perten-

tangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dalam

keterangan tersebut antara lain disebutkan: Antara dua

kekuasaan yang timbul, telah muncul persaingan atas

dasar pertentangan ideologi dan haluan yang semakin

meruncing. Kedua belah pihak sedang mencari dan

mendapatkan kawan atau sekutu, membentuk golongan

atau blok: Blok Barat dan Blok Timur.

Dengan demikian pertentangan paham dan haluan

makin meluas dan mendalam, sehingga menimbulkan

keadaan perang dingin dan dikuatirkan sewaktu-waktu

akan menyebabkan perang di daerah perbatasan antara

dua pengaruh kekuasaan itu. Dalam keadaan yang

berbahaya itu Indonesia telah memutuskan untuk

melaksanakan politik luar negeri yang bebas. Dalam

menjalankan politik yang bebas itu kepentingan rakyatlah

yang menjadi pedomannya, di samping itu pemerintah

akan berusaha untuk membantu tiap-tiap usaha untuk

mengembalikan perdamaian dunia, tanpa jadi politik

oportunis yang hanya didasarkan perhitungan laba dan

rugi, dan tidak berdasarkan cita-cita luhur.

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

82

Selanjutnya Kabinet Sukiman pada bulan Mei

1951 juga memberikan keterangan di muka parlemen,

yang antara lain mengatakan : Politik luar negeri RI

tetap berdasarkan Pancasila, pandangan hidup bangsa

yang menghendaki perdamaian dunia. Pemerintah akan

memelihara hubungan persahabatan dengan setiap

negara dan bangsa yang menganggap Indonesia se-

bagai negara dan bangsa bersahabat, berdasarkan harga

menghargai, hormat menghormati. Berhubung dengan

adanya ketegangan politik, yaitu antara Blok Uni Soviet

dan Blok Amerika Serikat, maka pemerintah Indonesia

tidak akan menambah ketegangan itu dengan turut

campur dalam perang dingin yang merajalela antara dua

blok itu. Atas pendirian di muka, maka Republik Indone-

sia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

tentu menggunakan forum PBB tersebut untuk membela

cita-cita perdamaian dunia.

Pada bulan Mei 1952 Kabinet Wilopo menerangkan

kepada Parlemen antara lain : ... asal mulanya pemerin-

tah menyatakan sikap bebas dalam perhubungan luar

negeri, ialah untuk menegaskan bahwa berhadapan den-

gan kenyataan adanya dua aliran bertentangan dalam

kalangan internasional yang mewujudkan dua blok

yaitu Blok Barat dengan Amerika Serikat dan sekutu-

sekutunya dan Blok Timur dengan Uni Soviet dan

teman-temannya. Republik Indonesia bersifat bebas

dengan makna :

a. tidak memilih salah satu pihak untuk selamanya

dengan m gikat diri kepada salah satu blok dalam

pertentangan itu, dan

b. tidak mengikat diri untuk selamanya; akan tidak

campur tangan atau bersifat netral dalam tiap-tiap

peristiwa yang terbit dari pertentangan antara dua

blok itu tadi.

Demikianlah penegasan demi penegasan mengenai

politik luar negeri Republik Indonesia. Namun didalam

perjalanan sejarahnya, ternyata politik luar negeri yang

bebas aktif tersebut mengalami penyimpangan, yaitu

pada masa pemerintah Orde lama (1960-1965). Pada

masa tersebut Republik Indonesia semakin terikat pada

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

83

blok komunis, sedangkan negara-negara blok Barat

dimusuhi dan dicap sebagai “nekolim”, kolonialisme-

imperialisme gaya baru. Persahabatan dan perdamaian di

dunia menjadi berkonfrontasi dengan negara serumpun

mengganyang Malaysia. Pada masa Orde Lama itu

muncullah apa yang dikenal dengan nama poros Jakarta

- Pnom Penh - Hanoi- Peking - Pyongyang, dan berakhir

pada klimaksnya peristiwa pemberontakan komunis

dengan G. 30.S/PKI nya pada tanggal 30 September

1965.

Kerja Kelompok

1. Bentuklah kelas kalian dalam kelompok-kelompok.

2. Carilah dari berbagai buku sumber yang ada mengenai praktik pelaksanaan

politik luar negeri RI pada masa Orde Lama.

3. Tiap kelompok membuat laporan secara tertulis. Salah satu kelompok

mempresentasikan hasilnya, dan kelompok lainnya memberi masukan.

c. Politik Luar Negeri Bebas Aktif pada Masa Orde Baru

Meletusnya pemberontakan G.30.S/PKI menim-

bulkan banyak korban, terutama korban jiwa. Aki-

batnya muncullah berbagai tuntutan yang disponsori

oleh berbagai kesatuan aksi dengan tuntutannya yang

terkenal “TRITURA” (Tri Tuntutan Rakyat), yaitu bubar-

kan PKI, turunkan harga dan reshuf

fl

e kabinet. Tun-

tutan pertama dapat dipenuhi pada tanggal 12 Maret

1966. Dan segera setelah itu pada bulan Juni sampai

Juli 1966 Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara

(setelah anggota-anggotanya diperbaharui) menyeleng-

garakan Sidang Umum dengan menghasilkan sebanyak

24 ketetapan. Salah satu ketetapan MPRS tersebut

adalah Ketetapan No.XII/MPRS/1966 tentang Pen-

egasan Kembali Landasan Kebijaksanaan Politik Luar

Negeri RI. Di dalam ketetapan tersebut antara lain dia-

tur hal-hal sebagai berikut :

1) Bebas-aktif, anti imperialisme dan kolonialisme

dalam segala bentuk dan manifestasinya dan ikut

serta melaksanakan ketertiban dunia yang ber-

dasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan ke-

adilan sosial.

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

84

2) Mengabdi kepada kepentingan nasional dan Amanat

Penderitaan Rakyat.

Politik Luar Negeri Bebas Aktif bertujuan

mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap

imperialis dan kolonialisme dalam segala bentuk dan

manifestasinya dan menegakkan ke tiga segi kerangka

tujuan Revolusi, yaitu :

1) Pembentukan satu Negara Republik Indonesia yang

berbentuk Negara Kesatuan dan Negara Kebangsaan

yang demokratis, dengan wilayah kekuasaan dari

Sabang sampai Merauke.

2) Pembentukan satu masyarakat yang adil dan mak-

mur material dan spiritual dalam wadah Negara Ke-

satuan Republik Indonesia itu.

3) Pembentukan satu persahabatan yang baik antara

Republik Indonesia dan semua negara di dunia, teru-

tama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas

dasar bekerjasama membentuk satu dunia baru yang

bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju

kepada perdamaian dunia yang sempurna.

Kemudian secara berturut-turut penegasan poli-

tik luar negeri yang bebas-aktif oleh Majelis Permus-

yawaratan Rakyat selalu dipertegas dalam setiap kali

menyelenggarakan sidang umum, baik Sidang Umum

1973, 1978, 1983, 1988, 1993, 1998 maupun dalam

Sidang Umum MPR 1999. Penegasan politik Luar Ne-

geri Bebas-Aktif yang dituangkan di dalam Ketetapan

MPR No.IV/MPR/1973 Bab III huruf B Arah Pemban-

gunan Jangka Panjang, di sana ditegaskan : Dalam

bidang politik luar negeri yang bebas aktif diusahakan

agar Indonesia terus dapat meningkatkan peranannya

dalam memberikan sumbangannya untuk turut serta

menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil dan

sejahtera.

Rumusan tersebut dipertegas lagi pada bab IVD

(Arah dan Kebijaksanaan Pembangunan) huruf c bidang

politik. Aparatur Pemerintah, Hukum dan Hubungan

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

85

Luar Negeri, di mana dalam hal hubungan luar negeri

diatur dalam hal-hal sebagai berikut :

1) Terus melaksanakan politik luar negeri yang

bebas aktif dengan mengabdikannya kepada Ke-

pentingan Nasional, khususnya pembangunan

ekonomi.

2) Mengambil langkah-langkah untuk memantapkan

stabilitas wilayah Asia Tenggara dan Pasi

fi

k Barat

Daya, sehingga memungkinkan negara-negara di

wilayah ini mampu mengurus masa depannya sen-

diri melalui pengembangan ketahanan nasionalnya

masing-masing, serta memperkuat wadah dan ker-

jasama antara negara-negara Perhimpunan Bangsa-

Bangsa Asia Tenggara.

3) Mengembangkan kerjasama untuk maksud-

maksud damai dengan semua negara dan badan-

badan internasional dan lebih meningkatkan

peranannya dalam membantu bangsa-bangsa

yang sedang memperjuangkan kemerdekaannya

tanpa mengorbankan Kepentingan dan Kedaulatan

Nasional.

Mari Diskusi

Diskusikan dalam kelompok, mengenai pelaksanaan politik luar negeri RI yang bebas

dan aktif – pada masa Orde Baru.

d. Politik Luar Negeri Bebas Aktif di Era Reformasi

Sidang Umum MPR 1999 juga kembali

mempertegas politik luar negeri Indonesia. Dalam

ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN, Bab

IV Arah Kebijakan, huruf C angka 2 tentang Hubungan

Luar Negeri, dirumuskan hal-hal sebagai berikut:

1) Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang

bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasi-

onal, menitik beratkan pada solidaritas antar negara

berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan

bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala

bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa

dan kerjasama internasional bagi kesejahteraan

rakyat.

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

86

2) Dalam melakukan perjanjian dan kerjasama inter-

nasional yang menyangkut kepentingan dan hajat

hidup rakyat banyak harus dengan persetujuan

lembaga perwakilan rakyat.

3) Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar

negeri agar mampu melakukan diplomasi pro-aktif

dalam segala bidang untuk membangun citra positif

Indonesia di dunia internasional, memberikan per-

lindungan dan pembelaan terhadap warga negara

dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan

setiap peluang positif bagi kepentingan nasional.

4) Meningkatkan kualitas diplomasi guna memper-

cepat pemulihan ekonomi dan pembangunan nasi-

onal, melalui kerjasama ekonomi regional maupun

internasional dalam rangka stabilitas, kerjasama

dan pembangunan kawasan.

5) Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala

bidang untuk menghadapi perdagangan bebas,

terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA,

APEC dan WTO.

6) Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara-

negara sahabat serta memperlancar prosedur diplo-

matik dalam upaya melaksanakan ekstradisi bagi

penyelesaian perkara pidana.

7) Meningkatkan kerjasama dalam segala bidang den-

gan negara tetangga yang berbatasan langsung dan

kerjasama kawasan ASEAN untuk memelihara sta-

bilitas, pembangunan dan kesejahteraan.

Politik Luar Negeri di masa pemerintahan Susilo

Bambang Yudhoyono tahun 2004 – 2009, dalam

visi dan misi beliau diantaranya dengan melakukan

usaha memantapkan politik luar negeri. Yaitu dengan

Gambar 8 & 9

Presiden SBY me-

nyampaikan pidato

pada Sidang ke-

62 Majelis Umum

PBB, New York,

AS, Selasa (25/9)

siang waktu setem-

pat. (foto: abror/

presidensby.info)

SUMBER :

www.presidenri.go.id

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

87

cara meningkatkan kerjasama internasional dan

meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia dalam

rangka memperjuangkan kepentingan nasional. Prestasi

Indonesia sejak 1 Januari 2007 menjadi anggota

tidak tetap Dewan Keamanan PBB, dimana Republik

Indonesia dipilih oleh 158 negara anggota PBB. Tugas

Republik Indonesia di Dewan Keamanan PBB adalah :

1). Ketua Komite Sanksi Rwanda

2). Ketua komite kerja untuk pasukan penjaga perda-

maian

3). Ketua Komite penjatuhan sanksi untuk Sierra

Leone

4). Wakil Ketua Komite penyelesaian kon

fl

ik Sudan

5) Wakil Ketua Komite penyelesaian kon

fl

ik Kongo

6). Wakil Kertua Komite penyelesaian kon

fl

ik Guinea

Bissau

Baru-baru ini Indonesia berani mengambil sikap

sebagai satu-satunya negara anggota tidak tetap

DK PBB yang bersikap abstain ketika semua negara

lainnya memberikan dukungan untuk memberi sanksi

pada Iran.

Selain itu Republik Indonesia juga dipercaya

dunia untuk duduk sebagai anggota Dewan Hak Asasi

Manusia (HAM) PBB yang bermarkas di Jenewa. Jika

tahun lalu untuk masa tugas 1 tahun, maka sekarang

Republik Indonesia terpilih untuk periode 3 tahun

hingga 2010. Saat itu dalam Sidang Majelis Umum

PBB, Republik Indonesia memperoleh dukungan 182

suara diantara 190 negara anggota yang memiliki hak

pilih. Hal ini berarti masyarakat internasional menaruh

apresiasi yang tinggi terhadap upaya penegakan

HAM di Indonesia. Republik Indonesia sendiri akan

memanfaatkan masa keanggotaan di Dewan HAM untuk

melanjutkan implementasi progresif berbagai komitmen

yang telah disampaikan Pemerintah Republik Indonesia

sendiri. Kita semua berharap semoga semua menjadi

kenyataan. Bagaimana apakah kalian setuju?

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

88

e. Ciri-ciri Politik Bebas Aktif Republik Indonesia

Dalam berbagai uraian tentang politik Luar Negeri

yang bebas aktif , maka Bebas dan Aktif disebut sebagai

sifat politik luar negeri Republik Indonesia. Bahkan di

belakang kata bebas dan aktif masih ditambahkan

dengan sifat-sifat yang lain, misalnya anti kolonialisme,

anti imperialisme.

Dalam dokumen Rencana Strategi Pelaksanaan

Politik Luar Negeri Republik Indonesia (1984-1989) yang

telah ditetapkan oleh Menteri Luar Negeri RI tanggal

19 Mei 1983, dijelaskan bahwa sifat Politik Luar Negeri

adalah: (1) Bebas Aktif .... (2) Anti kolonialisme ... (3)

Mengabdi kepada Kepentingan Nasional dan ... (4) De-

mokratis.

Dalam risalah Politik Luar Negeri yang disusun

oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

(Litbang) Masalah Luar Negeri Departemen Luar Negeri,

Suli Sulaiman ....yang disebut sifat politik luar negeri

hanya Bebas Aktif serta anti kolonialisme dan anti

Imperialisme. Sementara M. Sabir lebih cenderung untuk

menggunakan istilah ciri-ciri dan sifat secara terpisah.

Menurut M Sabir, ciri atau ciri-ciri khas biasanya disebut

untuk sifat yang lebih permanen, sedangkan kata sifat

memberi arti sifat biasa yang dapat berubah-ubah.

Dengan demikian karena bebas dan aktif merupakan

sifat yang melekat secara permanen pada batang tubuh

politik bebas aktif, penulis menggolongkannya sebagai

ciri-ciri politik bebas-aktif sedangkan Anti Kolonialisme

dan Anti Imperialisme disebutnya sebagai sifat.

Kerja Individu

Dari berbagai rumusan politik luar negeri bebas aktif tersebut, buatlah rumusan

secara bebas dengan menggunakan kalimat sendiri. Berilah contoh kebijakan politik

luar negeri Indonesia yang kalian ketahui, secara individu.

Kerja Kelompok

1. Bentuk kelompok.

2. Carilah perbedaan dan persamaan mengenai politik luar negeri RI antara masa

awal kemerdekaan, masa Orde Lama, masa Orde Baru serta Era Reformasi.

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

89

f. Pengertian Politik Bebas Aktif Republik Indonesia

Sebagaimana telah diuraikan

terdahulu, rumusan yang ada pada

alinea I dan alinea IV Pembukaan UUD

1945 merupakan dasar hukum yang

sangat kuat bagi politik luar negeri RI.

Namun dari rumusan tersebut, kita

belum mendapatkan gambaran mengenai

makna politik luar negeri yang bebas

aktif. Karena itu dalam uraian ini akan

dikutip beberapa pendapat mengenai

pengertian bebas dan aktif. A.W Wijaya

merumuskan: Bebas, berarti tidak terikat

oleh suatu ideologi atau oleh suatu politik

negara asing atau oleh blok negara-negara tertentu, atau

negara-negara adikuasa (super power). Aktif artinya

dengan sumbangan realistis giat mengembangkan

kebebasan persahabatan dan kerjasama internasional

dengan menghormati kedaulatan negara lain.

Sementara itu Mochtar Kusumaatmaja merumus-

kan bebas aktif sebagai berikut :

Bebas : dalam pengertian bahwa Indonesia tidak

memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya

tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagaimana

dicerminkan dalam Pancasila. Aktif : berarti bahwa

di dalam menjalankan kebijaksanaan luar negerinya,

Indonesia tidak bersifat pasif-reaktif atas kejadian-

kejadian internasionalnya, melainkan bersifat aktif .

B.A Urbani menguraikan pengertian bebas se-

bagai berikut : perkataan bebas dalam politik bebas

aktif tersebut mengalir dari kalimat yang tercantum

dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai berikut : supaya

berkehidupan kebangsaan yang bebas. Jadi menurut

pengertian ini, dapat diberi de

fi

nisi sebagai “berke-

bebasan politik untuk menentukan dan menyatakan

pendapat sendiri, terhadap tiap-tiap persoalan inter-

nasional sesuai dengan nilainya masing-masing tanpa

apriori memihak kepada suatu blok”

Gambar 10

Presiden SBY dan

Presiden Bush, di

Istana Bogor, Senin

(20/11) petang.

(foto: anung/

presidensby.info)

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

90

Kerja Kelompok

1. Bentuk kelompok.

2. Tugas kelompok kalian adalah mencari sejumlah contoh lain mengenai peranan

Indonesia di dalam percaturan internasional dewasa ini.

3. Hasil temuannya dibuat laporan secara tertulis.

g. Tujuan Politik Luar Negeri Republik I

ndonesia

Di dalam dokumen yang berhasil disusun oleh

pemerintah yang dituangkan di dalam Rencana Strategi

Politik Luar negeri Republik Indonesia (1984-1989)

antara lain dinyatakan bahwa politik Luar negeri suatu

negara hakekatnya merupakan salah satu sarana

untuk mencapai kepentingan nasional. Sedangkan di

Indonesia, jika dicermati, rumusan pokok kepentingan

nasional itu dapat dicari dalam alinea IV Pembukaan

UUD 1945, yaitu bahwa bangsa Indonesia diamanatkan

untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia

yang menyelenggarakan empat fungsi sebagai berikut :

1) Fungsi Hankam, dalam hal ini adalah melin-

dungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah

Indonesia.

2) Fungsi Ekonomi, yaitu memajukan kesejahteraan

umum.

3) Fungsi Sosial dan Budaya, yaitu mencerdaskan ke-

hidupan bangsa.

4) Fungsi Politik, yaitu pada rumusan kalimat ... ikut

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan ke-

merdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Ke empat fungsi pokok tersebut sesungguhnya

sekaligus juga merupakan tujuan nasional bangsa

Indonesia.

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

91

4. Peranan Indonesia dalam Percaturan

Internasional.

Partisipasi aktif Indonesia dalam upaya mewujudkan

perdamaian dunia telah ditunjukkan dengan keikutsertaan

dalam setiap Operasi Pemeliharaan Perdamaian (OPP) PBB

melalui pengiriman Konting kin meningkatnya jumlah

OPP PBB, peran serta Indonesia dalam OPP PBB selama

beberapa tahun terakhir justru mengalami penurunan.

Dalam kaitan ini, dipandang perlu pembentukan suatu

Pusat OPP Nasional (National Peacekeeping Center) sebagai

suatu mekanisme kerja yang melakukan fungsi koordinatif

inter-departemen secara teratur, terencana, terpadu dan

berkelanjutan dalam penyelenggaraan pelatihan personel

untuk mempersiapkan kontingen militer, polisi dan sipil

dalam misi perdamaian PBB. Dan pada November tahun

2006 Indonesia mengirim Konga ke Lebanon. Sampai

sekarang kita sudah mengirimkan pasukan Konga XXIII B

ke Lebanon

a. Saat ini Indonesia menjadi anggota di lebih dari 170

organisasi internasional. Jumlah kewajiban kontri-

busi Pemerintah RI sehubungan dengan partisipasinya

dalam keanggotaan pada organisasi internasional un-

tuk tahun 2004 adalah sebesar + Rp. 140 milyar.

b. Dalam memberikan perlindungan dan bantuan hukum

khususnya kepada TKI, selama tahun 2004 Pemerin-

tah telah mengadakan serangkaian perundingan un-

tuk mewujudkan MoU, antara lain: antara RI dan Uni

Emirat Arab (UAE) mengenai Penempatan TKI ke UAE

yang menegaskan hak dan kewajiban TKI dan penggu-

na jasa; RI dan Malaysia mengenai Penempatan TKI di

Sektor Formal ke Malaysia yang didasari oleh keinginan

untuk menertibkan penempatan dan perlindungan TKI

sektor formal di luar negeri; serta RI dan Korea Selatan

tentang pengiriman TKI ke Korea Selatan yang men-

gatur proses rekrutmen, pengiriman dan pemulangan

TKI.

Kalian tentunya masih ingat apa sifat politik luar negeri

Indonesia. Bebas aktif kan? Dalam rangka mewujudkan

politik luar negeri yang bebas dan aktif itulah, maka

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

92

Indonesia memainkan sejumlah peran dalam percaturan

internasional. Peran yang cukup menonjol yang dimainkan

oleh Indonesia adalah dalam rangka membantu mewujudkan

pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.

Dalam hal ini Indonesia sudah cukup banyak pengirimkan

Kontingen Garuda (KONGA) ke luar negeri. Sampai sekarang

ini Indonesia telah mengirimkan kontingen Garudanya

sampai dengan kontingen Garuda yang ke duapuluh tiga

(XXIII).

Secara garis besar kontingen garuda yang telah

dikirim ke luar negeri secara berturut-turut adalah :

Gambar 11

Pasukan KONGA XXIII

B saat saat bertugas

di Lebanon di Sumber:

insansains.

fi

les.word

press.com

1. Konga I bertugas di Mesir, yang dikirim

pada bulan Nopember l956, dengan

tugas mengamankan dan mengawasi

genjatan senjata di Mesir.

2. Konga II dikirim pada bulan September

l960 yang bertugas di Kongo. Tugas ini

diembannya sampai bulan Mei l961.

3. Konga III dikirim ke Kongo pada bulan

Desember l963 sampai Agustus l964.

4. Konga IV, Konga V dan Konga VII di kirim ke Vietnam,

dan bertugas mulai bulan Januari l974.

5. Konga VI, dikirim ke Sinai, Mesir, bertugas dari bulan

Agustus l973 sampai April l974.

6. Konga VIII, ke Sinai, Mesir, pada bulan September

l974.

7. Konga IX, ke Irak-Iran, pada bulan Agustus l988 sam-

pai bulan Nopember l990.

8. Konga X, ke Namibia, pada bulan Juni l989 sampai

Maret l990.

9. Konga XI, ke perbatasan Irak-Kuwait, pada bulan April

l991 sampai Nopember l991.

10. Konga XII, ke Kamboja, pada bulan Oktober l991 sam-

pai Mei l993.

11. Konga XIII, ke Somalia, pada bulan Juli l992 sampai

April l993.

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

93

12. Konga XIV, ke Bosnia Herzegovina, bulan Nopember

l993 sampai Nopember l995.

13. Konga XV, ke Georgia, bulan Oktober l994 sampai

Nopember l995.

14. Konga XVI, ke Mozambik, tahun l994.

15. Konga XVII, ke Philipina, Oktober l994 sampai Nopem-

ber l994.

16. Konga XVIII, ke Tajikistan, Nopember l997.

17. Konga XIX, yang terdiri atas XIX-1, XIX-2, XIX-3 dan

XIX-4, bertugas di Siera Leone, mulai l999 sampai

2002.

18. Konga XX, bertugas di Republik Demokratik Kongo,

tahun 2005.

19. Konga XXI-XXIII , bertugas di Lebanon, 2006- sampai

sekarang.

Selain pengiriman Kontingen Garuda,

Indonesia juga mempunyai sumbangan yang

cukup berarti bagi penyelesaian sengketa yang

terjadi di Kamboja, dengan menyelenggarakan

Pertemuan Informal Jakarta (Jakarta Informal

Meeting) I dan II. Indonesia juga menjadi

anggota tidak tetap Dewan Keamanan

PBB, menjadi anggota Badan Tenaga Atom

Internasional. Salah seorang putra terbaik Indonesia juga

pernah memegang jabatan Presiden Majelis Umum PBB

yaitu Adam Malik tahun 1971.

Indonesia juga menjadi sponsor dan sekaligus tuan

rumah diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika di

Bandung tahun l955; menjadi salah satu sponsor lahirnya

Gerakan Non Blok, juga sponsor lahirnya organisasi

regional Asia Tenggara “ASEAN” 8 Agustus 1967di Bangkok-

Thailand.

Apa yang diuraikan adalah sejumlah contoh yang

menggambarkan bagaimana peranan Indonesia di dalam

percaturan internasional.

Gambar 12

TNI dalam menjalank-

an tugas negara Sum-

ber : www.detik.com

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

94

C. DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

Sekarang ini kita sudah berada dalam era globalisasi,

tentu saja kita tidak akan dapat melepaskan diri dari

globalisasi ini. Sudah barang tentu globalisasi ini akan

berdampak terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara. Dalam kehidupan bermasyarakat yaitu

kehidupan yang ada dalam masyarakat dilihat dari

pekerjaan seseorang (guru, pegawai, petani) maupun

dilihat dari tempat tinggal yang berbeda (desa atau kota).

Dalam kehidupan berbangsa tentu dilihat dari unsur yang

paling kecil yaitu keluarga, suku bangsa dan bangsa.

Dan kehidupan bernegara yang meliputi aspek-aspek

kenegaraan (infra struktur dan supra struktur).

1. Dampak Globalisasi Ekonomi

Pada bagian awal telah diungkapkan selintas

bagaimana produk-produk negara lain memasuki pasar

kita. Itu merupakan tanda yang menunjukkan terjadinya

globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi ini sesungguhnya

didukung oleh sebuah kekuatan yang luar biasa hebatnya,

yaitu apa yang disebut liberalisme ekonomi, yang sering

juga disebut kapitalisme pasar bebas.

Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi

yang mengatur proses produksi dan pendistribusian

barang dan jasa. Kapitalisme ini mempunyai tiga

ciri pokok, yaitu pertama, sebagian besar sarana

produksi dan distribusi dimiliki oleh individu;

kedua, barang dan jasa diperdagangkan di pasar

bebas yang bersifat kompetitif; ke tiga, modal

diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk

menghasilkan laba. Dalam perkembangannya

sistem kapitalisme ini berkembang tidak sehat, karena

timbulnya persaingan tidak sehat dan mengabaikan

unsur etika dan moral. Dimana yang modalnya kuat akan

menguasai yang modalnya lemah, akhirnya Pemerintah

harus ikut mengaturnya.

Bagaimana agar

Globalisasi dapat

memberikan

pengaruh posotif

bagi masyaakat

Indonesia?

Inkuiri Nilai

Gambar 13

Pengaruh gaya

hidup asing an-

tar lain melalui

makanan yang kita

santap sehari-hari.

Sumber : www.hot-

screensaver.com

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

95

Bagi negara-negara berkembang, hal tersebut jelas

akan sangat merugikan, karena produk dalam negerinya

tidak akan mampu bersaing dengan produk negara maju.

Selain itu, bagi masyarakat, yang mengikuti pola hi-

dup yang konsumtif, akan langsung menggunakan apa saja

yang datang dari negara lain, karena barangkali itu yang di-

anggap paling baik, juga sebagai pertanda sudah memasuki

kehidupan yang modern.

Jika dilihat dari kacamata yang positif, maka globalisasi

akan mempunyai dampak yang menyenangkan, karena

dengan globalisasi di bidang ekonomi, orang akan secara

mudah memperoleh barang konsumtif yang dibutuhkan,

membuka lapangan kerja bagi yang memiliki keterampilan,

dapat mempermudah proses pembangunan industri, juga

dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

2. Dampak Globalisasi Sosial Budaya

Dalam bidang sosial dan budaya, dampak

globalisasi antara lain adalah meningkatnya

individualisme, perubahan pada pola kerja,

terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam

masyarakat. Saat ini di kalangan generasi muda

banyak yang seperti kehilangan jati dirinya.

Mereka berlomba-lomba meniru gaya hidup

ala Barat yang tidak cocok jika diterapkan di

Indonesia, seperti berganti-ganti pasangan,

konsumtif dan hedonisme. Namun di sisi lain

globalisasi juga dapat mempercepat perubahan

pola kehidupan bangsa. Misalnya melahirkan

pranata-pranata atau lembaga-lembaga sosial baru seperti

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi profesi

dan pasar modal. Perkembangan pakaian, seni dan ilmu

pengetahuan turut meramaikan kehidupan bermasyarakat.

3. Dampak Globalisasi Politik

Dalam bidang politik, dampak globalisasi antara

lain adalah dengan perubahan sistem kepartaian yang

dianut, sehingga memunculkan adanya partai baru-partai

baru; kesadaran akan perlunya jaminan perlindungan

hak asasi manusia HAM), terjadinya perubahan sistem

Gambar 14

Melestarikan budaya

daerah merupakan

bagian dari upaya

mempertahankan ja-

tidiri bangsa. Sumber:

brangwetan.

wordpress.com

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

96

ketatanegaraan, pelaksanaan pemilihan umum untuk

anggota–anggota parlemen, pemilihan Presiden dan Wapres,

Pemilihan Gubernur dan Wagub serta pemilihan Bupati dan

Wabup/ Walikota dan Wakil Walikota yang dilaksanakan

secara langsung.

Tetapi kita harus waspada karena adanya perubahan

tersebut akan menimbulkan pertentangan dalam masyara-

kat, karena tidak semuanya masyarakat kita berpendidi-

kan. Selain itu perubahan yang terjadi tidak selalu cocok

jika diterapkan di Indonesia. Hal ini akan bisa mengganggu

persatuan dan kesatuan bangsa kita.

Re

fl

eksi

Setelah kalian mempelajari seluruh rangkaian materi pembelajaran dam-

pak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

dalam bab ini, cobalah kalian kemukakan pendapatmu berkenaan dengan hal-

hal sebagai berikut :

1. Tunjukkan bagian mana, materi pembelajaran yang belum kalian pahami?

2. Tanyakan kepada guru atau kepada teman materi pembelajaran yang belum

kalian pahami!

3. Apa komentar kalian setelah mempelajari bab ini?

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

97

Rangkuman

Globalisasi yang merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang

bersifat mendunia dan tidak mengenal batas wilayah, akan memberikan dam-

pak baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Semua aspek ke-

hidupan baik ekonomi, politik, sosial budaya maupun hankam akan terkena

dampaknya. Menghindar atau bersifat tertutup dari dampak globalisasi adalah

menjadi tidak mungkin, karena kita adalah bagian dari masyarakat dunia.

Untuk itu kita harus mempunyai sikap dalam menghadapi globalisasi, sehingga

kita tidak terhanyut dalam menghadapi dampak globalisasi yang bersifat nega-

tif. Menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme masih sangat diperlukan

untuk seluruh bangsa Indonesia, sehingga kita lebih siap dalam menghadapi

globalisasi.

Dalam melakukan kerjasama dengan bangsa-bangsa lain di dunia maka

Indonesia melakukan politik luar negeri yang berdasarkan kepada kepentingan

nasionalnya. Sehingga setiap kegiatan dalam percaturan internasional tidak

akan merugikan kepentingan nasionalnya. Kerjasama dengan bangsa lain di

dunia dilakukan dengan prinsip saling menghormati dan bersifat bebas dan

aktif. Dengan demikian bangsa Indonesia akan mampu bersaing secara sehat

dengan bangsa lainnya di muka bumi dan mewujudkan tujuan nasionalnya

dengan baik.

Evaluasi

I. Jawablah soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas.

1. Jelaskan, mengapa bagi Indonesia globalisasi itu dipandang penting?

2. Politik luar negeri RI bertujuan untuk mencapai kepentingan nasional. Di

manakah rumusan pokok kepentingan nasional itu dapat ditemukan?

3. Fungsi apakah yang harus diselenggarakan Pemerintah Negara Indonesia

sesuai dengan ketentuan alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang

Dasar l945?

4. Apakah pengertian politik luar negeri yang bebas dan aktif itu?

5. Jelakan peranan apakah yang dilakukan oleh Indonesia di dalam per-

caturan internasional?

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

98

1. Globalisasi adalah suatu proses

tatanan kehidupan masyarakat

yang mendunia dan dalam pelak-

sanaannya ...

a. tidak dapat dibatasi oleh sia-

papun

b. kurang dapat dikontrol

kemana arahnya

c. tidak mengenal batas wilayah

d. mengarah pada satu titik

tertentu

2. Dampak globalisasi yang bernilai

negatif di bidang sosial budaya

diantaranya adalah sebagai beri-

kut, kecuali ...

a. bergaya hidup konsumtif

b. berdandan ala Barat

c. munculnya Lembaga Swadaya

Masyarakat

d. sikap hedonisme

3. Berikut merupakan contoh per-

caturan Indonesia di dunia inter-

nasional, kecuali ...

a. pengiriman pasukan

Kontingen Garuda

b. menjadi anggota tidak tetap

Dewan Keamanan PBB

c. mendirikan ASEAN

d. pengiriman pasukan ke Poso

4. Sifat Politik Luar Negeri Indonesia

adalah sebagai berikut, kecuali ...

a. bebas aktif

b. anti imperialisme

c. mengabdi kepada kepentingan

Nasional

d. demokratis

5. Perhatikan pernyataan berikut ini

1. adanya persaingan bebas

yang dapat mengakibatkan

adanya pelaku ekonomi yang

kalah dan yang menang

2. bisa mengakibatkan muncul-

nya sifat konsumtif

3. interaksi (kontak) antar bang-

sa di dunia lebih mudah

4. tuntutan demokratisasi dan

HAM yang bersifat global

berpengaruh kuat mendorong

negara-negara dunia ke tiga

untuk merespon tuntutan

tersebut.

Manakah nilai-nilai positif global-

isasi bagi Indonesia

a. 1 dan 2

b. 2 dan 3

c. 2 dan 5

d. 3 dan 4

6. Perhatikan pernyataan berikut ini

1. bisa mengakibatkan muncul-

nya sifat individualisme

2. semakin berkembangnya sek-

tor industri

3. terjadinya kesenjangan sosial

4. rasa persaudaraan sebagai

warga negara global semakin

menguat

Manakah nilai-nilai negatif global-

isasi bagi Indonesia

a. 1, 2 dan 3

b. 1, 3 dan 4

c. 1, 4 dan 3

d. 2, 4 dan 3

II. Pilihlah jawaban yang benar dari soal-soal di bawah ini :

Bab - 3 Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

99

7. Dasar hukum Politik Luar Negeri

Indonesia adalah ...

a. Pembukaan UUD 1945 alinea

1 dan alinea 2

b. Pembukaan UUD 1945 alinea

1 dan alinea 3

c. Pembukaan UUD 1945 alinea

1 dan alinea 4

d. Pembukaan UUD 1945 alinea

2 dan alinea 4

8. Sarana yang berpengaruh pada

dunia yang tanpa batas di era glo-

balisasi saat ini adalah ...

a. lembaga swadaya masyarakat

b. telepon dan radio

c. media elektronika dan media

massa

d. pialang dan biro jasa

9. Dalam rangka mengantisipasi

dampak yang bersifat negatif dari

perdagangan bebas, maka dapat

dilakukan dengan cara ...

a. kerjasama dengan negara

maju

b. mengganti sistem ekonomi

yang baru

c. menumbuhkembangkan jiwa

nasionalisme dan patriotisme

yang tangguh kepada para

pengusaha Indonesia

d. menjalankan sistem ekonomi

berdikari tanpa kerjasama

dengan negara maju

10.

Ciri-ciri globalisasi adalah sebagai

berikut, kecuali ...

a. segala sesuatu itu terus

mendunia

b. tanpa dibatasi oleh ruang

c. tanpa dibatasi oleh waktu

d. sikap, pola dan gaya hidup

harus mengikuti Amerika

Serikat

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX

100

III. Skala Sikap

SKALA SIKAP DENGAN ALASAN

Petunjuk khusus

1. Skor maksimun untuk penentuan sikap adalah 4, dan untuk alasan adalah

4, sehingga keseluruhan skor maksimum adalah 8.

2. Kolom alasan bila tidak mencukupi dibuat di bawah tabel pernyataan ini.

No

Pernyataan

SS

S

TS STS

Alasan

1.

Menolak adanya globalisasi

2.

Mendukung sepenuhnya adanya

globalisasi

3.

Mendukung globalisasi yang

menguntungkan bagi kepentingan

bangsa Indonesia

Keterangan: SS = sangat setuju,

S = setuju,

N = netral,

TS = tidak setuju,

STS = sangat tidak setuju